ASESSMENT PORTOFOLIO DAN KINERJA
PORTOFOLIO
A. Tujuan
Portofolio
Tujuan portofolio ditetapkan
berdasarkan apa yang harus dikerjakan dan siapa yang akan menggunakan jenis
portofolio. Dalam penilaian di kelas, portofolio dapat digunakan untuk mencapai
beberapa tujuan antara lain :
1. Menghargai perkembangan yang di
alami siswa.
2. Mendokumentasikan proses pembelajaran yang berlangsung.
3. Memberi perhatian pada prestasi
kerja siswa yang terbaik.
4. Merefleksikan kesanggupan mengambil
resiko dan melakukan eksperimental
5. Meningkatkan efektifitas proses
pengajaran.
6. Bertukar informasi dengan orang tua
wali siswa dan guru lain.
7. Membina dan mempercepat pertumbuhan
konsep diri positif pada siswa.
8. Meningkatkan kemampuan melakukan
refleksi diri.
9. Membantu siswa dalam merumuskan
tujuan
B.
Prinsip Portofolio
Ada beberapa prinsip yang perlu
diperhatikan dan dijadikan sebagai pedoman dalam penggunaan penilaian
portofolio di sekolah antara lain :
a. Saling percaya (mutual trust) antara guru dan siswa
Dalam proses penilaian portofolio
Guru dan siswa harus memiliki rasa saling mempercayai. Mereka harus merasa
sebagai pihak-pihak yang saling memerlukan dan memiliki semangat untuk saling
membantu. Oleh karena itu, mereka harus saling terbuka dan jujur satu sama
lain. Dengan demikian, akan terwujud hubungan yang wajar dan alami, yang
memungkinkan proses pendidikan berlangsung dengan baik.
b. Kerahasiaan bersama (confidentiality) antara guru dan siswa
Kerahasiaan hasil pengumpulan bahan
dan hasil penilaiannya perlu dijaga dengan baik, tidak disampaikan kepada
pihak-pihak lain yang tidak berkepentingan. Pelanggaran terhadap norma ini,
selain menyangkut etika, juga dapat member dampak negative kepada proses
pendidikan anak siswa.
c. Milik bersama (joint ownership) antara siswa dan guru
Guru dan siswa perlu merasa memiliki
bersama berkas portofolio. Oleh karena itu, guru dan siswa perlu menyepakati
bersama di mana hasil karya yang telah dihasilkan siswa akan disimpan, dan
bahan-bahan baru yang akan dimasukkan. Dengan demikian siswa akan merasa
memiliki terhadap hasil kerja mereka, dan akhirnya akan tumbuh rasa tanggung
jawab pada diri mereka.
d. Kepuasan (satisfaction)
Hasil kerja potofolio seyogyanya
berisi keterangan-keterangan dan atau bukti-bukti yang memuaskan bagi guru dan
siswa. Portofolio hendaknya juga merupakan bukti prestasi cemerlang siswa dan
keberhasilan pembinaan guru.
e. Kesesuaian (relevance)
Hasil kerja yang dikumpulkan adalah
hasil kerja yang berhubungan denga tujuan pembelajaran yang relevan dengan
tujuan pembelajaran dalam kurikulum.
f. Penilaian proses dan hasil
Penilaian portofolio menerapkan
prinsip proses dan hasil. Proses belajar yang dinilai misalnya diperoleh dari
catatan perilaku harian siswa (anecdot) mengenai sikapnya dalam belajar,
antusias tidaknya dalam mengikuti pelajaran dan sebagainya. Aspek lain dari
penilaian portofolio adalah penilaian hail, yaitu menilai hasil akhir suatu
tugas yang diberikan oleh guru.
C.
Fungsi Portofolio
Portofolio tidak hanya merupakan
tempat penyimpanan hasil pekerjaan siswa, tetapi juga merupakan sumber
informasi untuk guru dan siswa. Portofolio berfungsi untuk mengetahui
perkembangan pengetahuan siswa. Portofolio memberikan bahan tindak lanjut dari
suatu pekerjaan yang telah dilakukan siswa sehingga guru dan siswa
berkesempatan untuk mengembangkan kemampuannya. Portofolio dapat pula berfungsi
sebagai alat untuk melihat:
1. Perkembangan tanggungjawab siswa
dalam belajar.
2. Perluasan dimensi belajar.
3. Pembaharuan kembali proses
belajar-menagajar.
4. Penekanan pada pengembangan padangan siswa dalam belajar.
D.
Perbedaan Tes dan Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio memiliki
kelebihan dalam beberapa hal, terutama lebih objektif dilihat dari hasil kerja
siswa yang dilakukannya, dan secara langsung berhubungan dengan proses kegiatan
belajar mengajar. Perbedaan antara penilaian portofolio dan tes sebagai alat
evaluasi adalah sebagai berikut:
No
|
Tes
|
Portofolio
|
1.
|
Menilai siswa berdasarkan sejumlah tugas yang terbatas.
|
Menilai siswa berdasarkan seluruh tugas dan hasil kerja
yang berkaitan denga kinerja yang dinilai.
|
2.
|
Yang menilai hanya guru berdaarkan masuakan yang terbatas.
|
Siswa turut serta dalam menilai kemajuan yang dicapai
dalam penyelesaian berbagai tugas dan perkembangan yang berlangsung selama
proses pembelajaran.
|
3.
|
Menilai semua siswa dengan menggunakan satu kriteria.
|
Menilai setiap siswa berdasarkan pencapaian masing-masing
dengan mempertimbangkan juga faktor perbedaan individual.
|
4.
|
Proses penilaian tidak kolaboratif (tidak ada kerja sama
terutama antara guru, siswa dan orang tua).
|
Mewujudkan proses penilaian yang kolaboratif.
|
5.
|
Penilaian diri oleh siswa bukan merupakan sutau suatu
tujuan.
|
Siswa menilai dirinya sendiri menajadi suatu tujuan.
|
6.
|
Yang mendapatkan perhatian dalam penilaian hanya
pencapaian.
|
Yang mendapatkan perhatian dalam penialain meliputi
kemajuan, usaha, dan pencapaian.
|
7.
|
Terpisah antara kegiatan pembelajaran, testing dan
pengajaran.
|
Terkait erat antara kegiatan penilaian, pengajaran dan
pembelajaran.
|
D.
Bentuk Portofolio
Menurut Nitko, secara umum penilaian
portofolio dapat dibedakan menjadi 5 bentuk yaitu:
1) Portofolio ideal (ideal portofolio)
2) Portofolio penampilan (show portofolio)
3) Porofolio dokumentasi (documentary
portofolio)
4) Portofolio evaluasi (evaluation portofolio)
5) Portofolio kelas (classroom portofolio)
Sedangkan menurut Fosters dan
Masters ( 1998 ) membedakan penilaian portofolio dalam 3 kelompok yaitu :
a.
Portofolio
kerja (working portofolio)
Portofolio kerja adalah usaha
mandiri yang telah dilakukan siswa atau usaha bersama dari kelompok siswa.
Hal-hal yang harus dilakukan siswa dan dinilai dalam penilaian portofolio
antara lain berupa draft, pekerjaan yang belum selesai, atau pekerjaan terbaik
yang bisa dilakukan siswa.
Berbagai macam tugas yang setara
atau yang berbeda disajika kepada siswa siswa boleh memilih tugas-tugas yang
dianggap cocok untuk mereka. Guru juga dapat memutuskan apa yang harus
dikerjakan siswa. Siswa dapat bekerja sama dengan siswa lain dalam mengerjakan
tugas tertentu. Portofolio kerja menyediakan data tentang:
1)
Cara
siswa mengorganisasi dan mengelola kerja
2)
Ditunjukkan
melalui prestasi belajar siswa (chievement)
Hasil kerja siswa dalam penilaian
siswa dan portofolio jenis ini digunakan
dalam diskusi antara siswa dan guru. Ini akan membuat guru mengenal kemajuan
siswa dan memungkinkan guru menolong siswa untuk mengidentifikasi kelemahan,
kelebihan serta kelayakan dalam merancang dan meningkatkan pengajaran.
b.
Portofolio dokumentasi (documentary
portofolio)
Portofolio dokumentasi adalah
koleksi hasil kerja siswa yang khusus digunakan untuk penilaian. Tidak seperti
portofolio kerja yang pengkoleksiannya dilakukan dari hari ke hari, dokumentasi
portofolio adalah seleksi hasil kerja terbaik siswa yang akan diajukan dalam
penilaian. Dengan demikian portofolio dokumentasi adalah koleksi dari
sekumpulan hasil kerja siswa selama kurun waktu tertentu.
Portofolio dokumentasi tidak hanya
berisi hasil kerja siswa, tetapi semua proses yang digunakan oleh siswa untuk
menghasilkan karya tertentu. Portofolio dokumentasi dalam penilaian portofolio
bahasa inggris, misalnya mungkin tidak hanya berisi tentang hasil akhir tulisan
siswa, tetapi juga berbagai macam draf
dan komentar siswa tentang hasil tersebut. Draf dan komentar siswa harus
dipilih untuk menyajikan draf yang paling bagus dari yang dihasilkan siswa.
Semua ini dilakukan dalam rangka menunjukkan proses penilaian, dan guru dapat
menggunakannya sebagai bahan penilaian dan pengkajian tentang bagaimana siswa
merencanakan, dan menghasilkan tulisan serta cara mereka menulis.
Kegunaan portofolio dokumentasi
sebagai sumber portofolio bergantung pada:
1) Bagaimana hasil karya siswa
berhubungan dengan indicator hasil belajar yang telah diterapkan, dan
2) Isi penilaian portofolio yang
dihasilkan siswa menunjukan kelemahan dan kelebihan siswa
Isi penilaian portofolio harus
menyajikan suatu bukti yang berkaitan dengan kompetensi dasar dan indicator
pencapaian haisil belajar yang telah ditentukan. Untuk menunjukkan hal ini,
kegiatan belajar mengajar harus sesuai dengan indicator pencapaian hasil
belajar yang telah ditentukan. Jika kemampuan problem solving sebagai salah
satu tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran matematika misalnya, tetapi
kegiatan belajar mengajar dikelas hanya memfokuskan pada latihan menghitung,
maka hasil kerja siswa tidak akan menunjukan hasil kerja yang berkaitan
dengan problem solving sebagai bagian
dari documentary portofolio dokumentasi, melainkan hanya menghitung.
c.
Portofolio
penampilan (show portofolio)
Portofolio penampilan (show fortofolio) digunakan untuk memilih
hal-hal yang paling baik yang menunjukan bahan atau pekerjaan terbaik yang dihasilkan oleh siswa.
Portofolio pertunjukan bertujuan untuk menyeleksi pekerjaan terbaik yang
dilakukan oleh siswa. Tidak seperti portofolio dokumentasi, portofolio
pertunjukan tidak mencakup proses pekerjaan, perbaikan dan penyempurnaan
pekerjaan siswa. Portofolio pertunjukan di gunakan untuk tujuan seperti
seleksi, sertifikasi, maupun penilaian kelas. Untuk tujuan yang lebih rumit,
yang sangat memerlukan perbandingan, validitas perbandingan haruslah
benar-benar diperhatikan oleh beberapa penilai adalah perlunya reliabilitas,
yaitu apakah skor yang diberikan kepada hasil kerja siswa konsisten.
Prinsip-prinsip khusus
untuk mengimplementasikan
penilaian portofolio
Untuk keberhasilan
penilaian portofolio, ada
sejumlah prinsip yang
harus dipegang teguh oleh guru, yaitu:
1. Akurasi
data, artinya karya siswa yang dapat dijadikan portofolio adalah
kumpulan dokumen peserta
didik pada tahun
pelajaran yang sedang berlangsung.
2. Ketepatan waktu, artinya karya
anak dibuat berdasarkan
tahapan indicator yang harus
dipelajari, jangan samapi
ditumpuk diakhir atau dikerjakan dalam satu waktu, tetapi
dipetakan dalam kurun semester.
3. Kelengkapan
informasi, artinya
evidence yang dikumpulkan anak lengkap mulai
dari apa yang
dipelajari, apa yang
pernah dikerjakan, berikut lembar kerja dan hasil-hasil
pekerjaan yang dikerjakan.
4. Keterbacaan
dokumen, artinya
dokumen portofolio harus dalam keadaan yang
jelas terbaca, sehingga
setiap saat diperlukan
dapat segera diperoleh
informasinya.
5. Kepraktisan dokumen, artinya karya
siswa yang beragam
bentuk harus disesuaikan dalam
satu bendelan atau satu set bendelan.
6. Perencanaan.
Kemungkinan siswa dapat menghasilkan banyak
evidence maka guru harus merencanakan secara cermat, kapan? Pada materi
yang mana? Berapa banyak? Evidence
menjadi tagihan bagi anak.
7. Penataan dokumen. Untuk kepentingan
penggunaan dokumen, maka guru
menata evidence apakah
berdasarkan kelompok evidence, atau berdasar waktu pengumpulan atau kategori
lainnya.
8. Pengadministrasian dokumen. Setiap karya
yang mendukung terhadap pencapaian kompetensi
peserta didik harus
dicatat dalam buku
harian anak atau buku catatan nilai anak.
Serangkaian gagasan yang diperlukan
guru ketika mereka merancang penilaian portofolio. Gagasan ini mencakup tujuan
portofolio, isi, seleksi dan penilaian. Ringkasan check list tentang merancang penilaian portofolio juga disajikan di
bagian akhir.
1. Penentuan Tujuan
Beberapa hal yang sangat penting
dalam penentuan tujuan penilaian porfolio adalah sebagai:
a. Guru harus menentukan tujuan
portofolio, apakah guru akan memantau proses atau mengevaluasi hasil akhir (product).
b. Guru harus menetapkan apakah
penggunaan portofolio untuk proses mengajar atau sebagai alat untuk penilaian.
c. Guru harus menetapkan apakah
portofolio dilakuakan dalam memantau perkembangan siswa ataukah guru hanya bermaksud
mengoleksi hasil kerja siswa.
d. Penentuan tujuan portofolio akan
sangat berpengaruh terhadap penggunaan jenis portofolio (penilaian portofolio
kerja, penilaian portofolio dokumentasi, atau penilaian portofolio
pertunjukkan).
e. Jika guru ingin mengevaluasi baik
proses maupun hasil portofolio siswa, mungkin guru akan menggunakan portofolio
dokumentasi.
f. Guru harus menentukan pihak yang
akan terjadi audience dan untuk
apakah portofolio digunakan? Apakah portofolio digunakan untuk menunjukkan
proses belajar mengajar yang sedang berlangsung kepada orang tua, penilaian
pada akhir tahun pelajaran, pada akhir jenjang pendidikan, atau untuk memantau
sistem.
Bagaimana anda menjawab keenam hal
tersebut di atas akan berpengaruh pada isi dan seleksi portofolio kriteria yang
digunakan untk melaporkan hasil belajar yang dicapai siswa.
2. Isi Portofolio
Beberapa hal yang sangat penting
dalam penentuan isi penilaian portofolio adalah sebagai berikut:
a. Guru harus menentukan apakah isi
portofolio yang akan dilaksanakan.
b. Guru harus menentukn relevansi
antara hasil karya siswa dengan tujuan yang akan dinilai. Apakah penilaian diri
(self assesment), open ended, essay, audio akan digunakan
sebagai bagian penilaian portofolio? Apakah guru akan memperbolehkan hasil
kerjasama siswa?
c. Guru harus menunjukkan hubungan
antara pencapaian hasil belajar siswa dengan kompetensi dasar dan indikator
pencapaian hasil belajar yang telah ditentukan daam Kompetensi Berbasis
Kompetensi.
d. Guru harus menunjukkan seberapa
banyak portofolio akan digunakan sebagai bahan penilaian? Akankah portofolio
berisi hasil karya siswa yang begitu banyak dan luas atau hanya berisi hasil
karya pilihan saja? Apakah seluruh karya siswa yang terpilih dapat menunjukkan
kompetensi dasar dan atau indikator pencapaian hasil belajar yang telah
ditetapkan dalam kurikulum berbasis kompetensi.
3. Seleksi
Beberapa hal yang sangat penting
dalam evaluasi hasil belajar siswa untuk portofolio adalah sebagai berikut:
a. Guru harus menentukan pihak yang
melakukan seleksi terhadap hasil karya siswa. Apakah siswa atau guru yang akan
bertanggung jawab dalam melakuakn seleksi hasil karya siswa? Apakah siswa
bekerjasama dengan guru dalam melakukan seleksi hasil karya siswa?
b. Guru harus menentuka cara
penseleksian terhadap hasil karya siswa?
c. Guru harus menetukan dengan cara
apakah pemilihan hasil karya siswa dilakukan, khususnya dalam rangka
meningkatkan refleksi diri dan penilaian diri? Apakah guru akan mengembangkan
prosedur untuk melaksanakan seleksi? Dapatkah anda menggunakan proses selksi ini
untuk melihat lebih dalam tentang kemampuan siswa?
d. Guru harus menentukan
prosespenilaian portofolio di kelas. Sistem apakah yang digunakan untuk
melaksanakan portofolio? Siapakah yang memiliki aksis ke portofolio dan kapan?
(Lihat penilaian porofolio dokumnetasi). Dapatkah guru menggunakan proses ini
untuk melihat lebih dalam tentang kemampuan siswa?
4. Pengamatan dan Penilaian
Beberapa hal yang penting dalam
pengamatan dan penilaian adalah sebagai berikut:
a. Guru harus membedakan antara
penilian portofolio secara individual dan secara kelompok. Untuk memahami hal
ini perhatikan kembali bab tentang penilaian portofolio dokumentasi dan
penilaian portofolio pertunjukan.
b. Guru harus membuat penilaian
portofolio sesuai mungkin dengan kompetensi dasar maupun dengan indikator
pencapaian hasil belajar yang telah ditentukan.
c. Guru harus membuat penilaian
portoflolio individu dan kelompok ini sesuai dengan kompetensi dasar dan
indikator pencapaian hasil belajar yang telah ditentukan.
d. Guru harus memastikan dengan benar
kriteria yang akan digunakan dalam penilaian portofolio baik yang digunakan
untuk kelompok maupun untuk siswa secara individu.
e. Kriteria yang dikebangkan harus
sesuai dengan indikator pencapaian hasil belajar.
f. Kriteria yang dikembangkan harus
mencakup rentang kemampuan yang jelas mulai dari kemampuan yang kurang sampai
kemampuan yang baik.
g. Kriteria yang dikembangkan juga
harus mudah dikomunikasikan kepada siswa, orang tua, atau pun pihak lain
sehingga mereka dapat dengan mudah memahami kriteria yang dimaksud.
h. Kriteria penilaian haruslah terbebas
dari perbedaan jenis kelamin siswa. Jangan sampai terjadi lebih baik untuk
laki-laki atau sebaliknya.
i. Kriteria penilaian harus dapat
digunakan oleh siapa saja (guru yang berbeda) dan dapat menghasilkan pegertian
yang sama untuk hasil kerja yang sama
ASSESMENT KINERJA
A. Pengertian
Assesment kinerja adalah suatu prosedur yang menggunakan
berbagai bentuk tugas-tugas untuk memperoleh informasi tentang apa dan sejauh mana yang telah
dilakukan dalam suatu program. Pemantauan didasarkan pada kinerja (performance)
yang ditunjukkan dalam menyelesaikan suatu tugas atau permasalahan yang
diberikan. Hasil yang diperoleh merupakan suatu hasil dari unjuk kerja
tersebut.
Assesment kinerja adalah penelusuran produk dalam proses.
Artinya, hasil-hasil kerja yang ditunjukkan dalam proses pelaksanaan program
itu digunakan sebagai basis untuk dilakukan suatu pemantauan mengenai
perkembangan dari satu pencapaian program tersebut.
Secara sederhana asesmen ini menilai proses perolehan,
penerapan pengetahuan dan ketrampilan melalui proses pembelajaran yang
menunjukkan kemampuan peserta didik dalam proses maupun produk. (Brualdy, 1998)
Dalam asesmen kinerja, evaluasi tidak dilakukan dengan menyuruh peserta didik
menjawab atau memilih jawaban dari sederetan kemungkinan jawaban yang tersedia
akan tetapi peserta didik diharuskan menjelaskan dengan kata-kata atau caranya
sendiri yang dapat menunjukkan penguasaannya terhadap suatu hal atau peristiwa.
Asesmen
kinerja: bentuk asesmen yang memungkinkan siswa mendemonstrasikan serangkaian
keterampilan atau perilaku, produk, serta dalam konteks tertentu yang
mendemonstrasikan keduanya. Target asesmen kinerja: pengetahuan,penalaran,
keterampilan, produk, dan afektif (Stiggins, 1994). Jenisnya bervariasi, antara
lain performance assessment project dan performance assessment task(Campbell et
al., 2000).
B. Tujuan Assesment Kinerja
Performance
assessment bertujuan untuk mengetahui seberapa
baik subyek belajar telah mampu mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilannya
sesuai dengan sasaran pembelajaran yang telah ditentukan dan berfokus pada
penilaian secara langsung yakni dalam arti langsung dari kinerja atau apa yang
ditampilkan oleh peserta didik, berlangsung kontinyu, dengan
mengkaitkannya dengan berbagai permasalahan nyata yang dihadapi peserta
didik.
C. Komponen
Assesment Kinerja
Terdapat tiga
komponen utama dalam assesment kinerja, yaitu tugas kinerja, rubric
performansi, dan cara penilaian.
1. Tugas Kinerja (Performance Task)
Tugas kinerja adalah suatu tugas yang berisi topik, standar
tugas, deskripsi tugas, dan kondisi penyelesaian tugas. Contoh Tugas dalam
Pembuatan assesment kinerja dalam bidang TI adalah sebagai berikut.
Lakukanlah penelitian sederhana mengenai gangguan worm
terhadap pengaruh kinerja komputer dan keruasakan system yang diakibatkannya,
lakukan kegiatan dengan melakukan survei kepada beberapa user komputer yang
sering mengalami gangguan terhadap worm . Anda dapat memilih satu atau semua
faktor yang memungkinkan worm tersebut dapat
menginfeksi komputer :
a. Internet
b. Media
penyimpanan data
Tugas ini
meliputi :
a.
Pengembangan rancangan penelitian
(termasuk proposal sederhana)
b.
Pengembangan instrument yang diperlukan untuk
mengumpulkan data
c.
Pengumpulan data
d.
Analisis data
e.
Penulisan laporan penelitian
f.
Penyampaian laporan secara lisan dalam suatu
seminar kelas
2. Rubrik Performansi (Performance Rubrics)
Rubrik performansi merupakan suatu
rubrik yang berisi komponen-komponen suatu performansi
ideal, dan deskriptor dari setiap komponen tersebut. Rubrik adalah kunci penskoran yang menggambarkan berbagai
tingkat kualitas kemampuan dari yang sempurna sampai yang kurang untuk menilai
satu tugas, keterampilan, proyek, esai, laporan penelitian, atau kinerja
spesifik. Contoh rubric berdasarkan tugas kinerja diatas adalah sebagai
berikut.
Rubrik diartikan sebagai kriteria penilaian
yang bermanfaat membantu guru untuk menentukan tingkat ketercapaian kinerja
yang diharapkan. Sebagai kriteria dan alat penskoran rubric terdiri dari senarai
yaitu daftar kriteria yang diwujudkan dengan dimensi-dimensi kinerja,
aspek-aspek atau konsep-konsep yang akan dinilai, dan gradasi mutu, mulai dari
tingkat yang paling sempurna sampai dengan tingkat yang paling buruk.
Tujuan Menggunakan Rubrik
Tujuan menggunakan rubrik
adalah untuk memberikan umpan balik tentang kemajuan kerja siswa dan memberikan
evaluasi yang rinci mengenai produk akhir.
Banyak ahli pendidikan percaya bahwa rubrik
meningkatkan hasil akhir siswa dan oleh karena itu dapat meningkatkan
belajarnya. Ketika para guru menilai makalah atau proyek dengan menggunakan
rubrik, mereka dapat melihat dengan jelas dan juga mengukur kualitas produk
siswa. Kalau para siswa sudah menerima rubrik sebelum memulai tugas, mereka
memahami bagaimana kinerja mereka akan dievaluasi, dan mereka dapat menyiapkan
untuk itu. Dengan mengembangkan kisi-kisi dan memberikannya kepada para siswa,
guru memberikan panduan yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas kerja
mereka dan meningkatkan pengetahuan mereka. Sekali rubrik sudah dibuat, rubrik
dapat digunakan untuk berbagai kegiatan. Rubrik tersebut dapat diubah sedikit
dan digunakan untuk berbagai kegiatan berikutnya. Hal yang berubah adalah
kompetensi siswa dan strategi pembelajaran guru. Oleh karena itu, guru tidak
perlu membuat rubrik baru untuk setiap kegiatan.
Banyak keuntungan yang dapat diperoleh bila
guru menggunakan rubrik, diantaranya:
a. Guru
dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dengan memberikan focus, penekanan dan
perhatian pada rincian tertentu sebagai model untuk siswa.
b. Siswa
mempunyai pedoman yang jelas mengenai apa yang diharapkan guru.
c. Siswa
dapat menggunakan rubrik sebagai alat untuk mengembangkan kemampuannya.
d. Guru
dapat menggunakan kembali rubrik tersebut untuk berbagai kegiatan berikutnya
yang sejenis.
A.
Cara Penilaian (Scoring Guide)
Cara penilaian kinerja ada tiga, yaitu
1.
Holistic Scoring, yaitu
pemberian skor berdasarkan impresi penilai secara umum terhadap kualitas
performansi.
2.
Analytic Scoring, yaitu
pemberian skor terhadap aspek-aspek yang berkontribusi terhadap suatu
performansi.
3.
Primary Traits Scoring, yaitu
pemberian skor berdasarkan beberapa unsur dominan dari suatu performansi.
E.
Kriteria
Penilaian Assesment Kinerja
Untuk mengetahui apakah penilaian kinerja (performance
assessment) dapat dianggap berkualitas atau tidak, terdapat tujuh kriteria
yang perlu diperhatikan oleh evaluator. Ketujuh kriteria ini sebagaimana
diungkap oleh Popham (1995) yaitu:
1.
Generability : apakah kinerja peserta tes (students performance)
dalam melakukan tugas yang diberikan tersebut sudah memadai untuk
digeneralisasikan kepada tugas-tugas lain? Semakin dapat digeneralisasikan
tugas-tugas yang diberikan dalam rangka penilaian keterampilan atau penilaian
kinerja (performance assessment) tersebut, dalam artian semakin dapat
dibandingkan dengan tugas yang lainnya maka semakin baik tugas tersebut. Hal
ini terutama dalam kondisi bila peserta tes diberikan tugas-tugas dalam
penilaian keterampilan (performance assessment) yang berlainan.
2.
Authenticity: apakah tugas yang diberikan tersebut sudah serupa dengan
apa yang sering dihadapinya dalam praktek kehidupan sehari-hari?
3.
Multiple foci: apakah tugas yang diberikan kepada peserta tes sudah
mengukur lebih dari satu kemampuan-kemampuan yang diinginkan (more than one
instructional outcomes)?
4.
Teachability: apakah tugas yang diberikan merupakan tugas yang hasilnya
semakin baik karena adanya usaha mengajar guru di kelas? Jadi tugas yang
diberikan dalam penilaian keterampilan atau penilaian kinerja (performance
assessment) adalah tugas-tugas yang relevan dengan yang dapat diajarkan
guru di dalam kelas.
5.
Fairness: apakah tugas yang diberikan sudah adil (fair) untuk
semua peserta tes. Jadi tugas-tugas tersebut harus sudah dipikirkan tidak
”bias” untuk semua kelompok jenis kelamin, suku bangsa, agama, atau status
sosial ekonomi.
6.
Feasibility: apakah tugas-tugas yang diberikan dalam penilaian
keterampilan atau penilaian kinerja (performance assessment) memang
relevan untuk dapat dilaksanakan mengingat faktor-faktor seperti biaya, ruangan
(tempat), waktu, atau peralatannya?
7.
Scorability: apakah tugas yang diberikan nanti dapat diskor dengan
akurat dan reliabel? Karena memang salah satu yang sensitif dari penilaian
keterampilan atau penilaian kinerja (performance assessment) adalah
penskorannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar