Senin, 29 April 2013

ASESSMENT PORTOFOLIO DAN KINERJA



ASESSMENT PORTOFOLIO DAN KINERJA PORTOFOLIO



A.      Tujuan Portofolio
Tujuan portofolio ditetapkan berdasarkan apa yang harus dikerjakan dan siapa yang akan menggunakan jenis portofolio. Dalam penilaian di kelas, portofolio dapat digunakan untuk mencapai beberapa tujuan antara lain :
1.    Menghargai perkembangan yang di alami siswa.
2.     Mendokumentasikan proses pembelajaran yang berlangsung.
3.    Memberi perhatian pada prestasi kerja siswa yang terbaik.
4.    Merefleksikan kesanggupan mengambil resiko dan melakukan eksperimental
5.    Meningkatkan efektifitas proses pengajaran.
6.    Bertukar informasi dengan orang tua wali siswa dan guru lain.
7.    Membina dan mempercepat pertumbuhan konsep diri positif pada siswa.
8.    Meningkatkan kemampuan melakukan refleksi diri.
9.    Membantu siswa dalam merumuskan tujuan

B.       Prinsip Portofolio
Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dan dijadikan sebagai pedoman dalam penggunaan penilaian portofolio di sekolah antara lain :
a.    Saling percaya (mutual trust) antara guru dan siswa
Dalam proses penilaian portofolio Guru dan siswa harus memiliki rasa saling mempercayai. Mereka harus merasa sebagai pihak-pihak yang saling memerlukan dan memiliki semangat untuk saling membantu. Oleh karena itu, mereka harus saling terbuka dan jujur satu sama lain. Dengan demikian, akan terwujud hubungan yang wajar dan alami, yang memungkinkan proses pendidikan berlangsung dengan baik.
b.    Kerahasiaan bersama (confidentiality) antara guru dan siswa
Kerahasiaan hasil pengumpulan bahan dan hasil penilaiannya perlu dijaga dengan baik, tidak disampaikan kepada pihak-pihak lain yang tidak berkepentingan. Pelanggaran terhadap norma ini, selain menyangkut etika, juga dapat member dampak negative kepada proses pendidikan anak siswa.
c.    Milik bersama (joint ownership) antara siswa dan guru
Guru dan siswa perlu merasa memiliki bersama berkas portofolio. Oleh karena itu, guru dan siswa perlu menyepakati bersama di mana hasil karya yang telah dihasilkan siswa akan disimpan, dan bahan-bahan baru yang akan dimasukkan. Dengan demikian siswa akan merasa memiliki terhadap hasil kerja mereka, dan akhirnya akan tumbuh rasa tanggung jawab pada diri mereka.
d.   Kepuasan (satisfaction)
Hasil kerja potofolio seyogyanya berisi keterangan-keterangan dan atau bukti-bukti yang memuaskan bagi guru dan siswa. Portofolio hendaknya juga merupakan bukti prestasi cemerlang siswa dan keberhasilan pembinaan guru.
e.    Kesesuaian (relevance)
Hasil kerja yang dikumpulkan adalah hasil kerja yang berhubungan denga tujuan pembelajaran yang relevan dengan tujuan pembelajaran dalam kurikulum.
f.     Penilaian proses dan hasil
Penilaian portofolio menerapkan prinsip proses dan hasil. Proses belajar yang dinilai misalnya diperoleh dari catatan perilaku harian siswa (anecdot) mengenai sikapnya dalam belajar, antusias tidaknya dalam mengikuti pelajaran dan sebagainya. Aspek lain dari penilaian portofolio adalah penilaian hail, yaitu menilai hasil akhir suatu tugas yang diberikan oleh guru.
C.      Fungsi Portofolio
Portofolio tidak hanya merupakan tempat penyimpanan hasil pekerjaan siswa, tetapi juga merupakan sumber informasi untuk guru dan siswa. Portofolio berfungsi untuk mengetahui perkembangan pengetahuan siswa. Portofolio memberikan bahan tindak lanjut dari suatu pekerjaan yang telah dilakukan siswa sehingga guru dan siswa berkesempatan untuk mengembangkan kemampuannya. Portofolio dapat pula berfungsi sebagai alat untuk melihat:
1.      Perkembangan tanggungjawab siswa dalam belajar.
2.       Perluasan dimensi belajar.
3.      Pembaharuan kembali proses belajar-menagajar.
4.       Penekanan pada pengembangan padangan siswa dalam belajar.
D.    Perbedaan Tes dan Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio memiliki kelebihan dalam beberapa hal, terutama lebih objektif dilihat dari hasil kerja siswa yang dilakukannya, dan secara langsung berhubungan dengan proses kegiatan belajar mengajar. Perbedaan antara penilaian portofolio dan tes sebagai alat evaluasi adalah sebagai berikut:
No
Tes
Portofolio
1.
Menilai siswa berdasarkan sejumlah tugas yang terbatas.
Menilai siswa berdasarkan seluruh tugas dan hasil kerja yang berkaitan denga kinerja yang dinilai.
2.
Yang menilai hanya guru berdaarkan masuakan yang terbatas.
Siswa turut serta dalam menilai kemajuan yang dicapai dalam penyelesaian berbagai tugas dan perkembangan yang berlangsung selama proses pembelajaran.
3.
Menilai semua siswa dengan menggunakan satu kriteria.
Menilai setiap siswa berdasarkan pencapaian masing-masing dengan mempertimbangkan juga faktor perbedaan individual.
4.
Proses penilaian tidak kolaboratif (tidak ada kerja sama terutama antara guru, siswa dan orang tua).
Mewujudkan proses penilaian yang kolaboratif.

5.
Penilaian diri oleh siswa bukan merupakan sutau suatu tujuan.
Siswa menilai dirinya sendiri menajadi suatu tujuan.
6.
Yang mendapatkan perhatian dalam penilaian hanya pencapaian.
Yang mendapatkan perhatian dalam penialain meliputi kemajuan, usaha, dan pencapaian.
7.
Terpisah antara kegiatan pembelajaran, testing dan pengajaran.
Terkait erat antara kegiatan penilaian, pengajaran dan pembelajaran.

D.    Bentuk Portofolio
Menurut Nitko, secara umum penilaian portofolio dapat dibedakan menjadi 5 bentuk yaitu:
1)   Portofolio ideal (ideal portofolio)
2)   Portofolio penampilan (show portofolio)
3)    Porofolio dokumentasi (documentary portofolio)
4)   Portofolio evaluasi (evaluation portofolio)
5)   Portofolio kelas (classroom portofolio)
Sedangkan menurut Fosters dan Masters ( 1998 ) membedakan penilaian portofolio dalam 3 kelompok yaitu :
a.         Portofolio kerja (working portofolio)
Portofolio kerja adalah usaha mandiri yang telah dilakukan siswa atau usaha bersama dari kelompok siswa. Hal-hal yang harus dilakukan siswa dan dinilai dalam penilaian portofolio antara lain berupa draft, pekerjaan yang belum selesai, atau pekerjaan terbaik yang bisa dilakukan siswa.
Berbagai macam tugas yang setara atau yang berbeda disajika kepada siswa siswa boleh memilih tugas-tugas yang dianggap cocok untuk mereka. Guru juga dapat memutuskan apa yang harus dikerjakan siswa. Siswa dapat bekerja sama dengan siswa lain dalam mengerjakan tugas tertentu. Portofolio kerja menyediakan data tentang:
1)        Cara siswa mengorganisasi dan mengelola kerja
2)        Ditunjukkan melalui prestasi belajar siswa (chievement)
Hasil kerja siswa dalam penilaian siswa dan  portofolio jenis ini digunakan dalam diskusi antara siswa dan guru. Ini akan membuat guru mengenal kemajuan siswa dan memungkinkan guru menolong siswa untuk mengidentifikasi kelemahan, kelebihan serta kelayakan dalam merancang dan meningkatkan pengajaran.
b.         Portofolio dokumentasi (documentary portofolio)
Portofolio dokumentasi adalah koleksi hasil kerja siswa yang khusus digunakan untuk penilaian. Tidak seperti portofolio kerja yang pengkoleksiannya dilakukan dari hari ke hari, dokumentasi portofolio adalah seleksi hasil kerja terbaik siswa yang akan diajukan dalam penilaian. Dengan demikian portofolio dokumentasi adalah koleksi dari sekumpulan hasil kerja siswa selama kurun waktu tertentu.
Portofolio dokumentasi tidak hanya berisi hasil kerja siswa, tetapi semua proses yang digunakan oleh siswa untuk menghasilkan karya tertentu. Portofolio dokumentasi dalam penilaian portofolio bahasa inggris, misalnya mungkin tidak hanya berisi tentang hasil akhir tulisan siswa, tetapi juga berbagai macam draf  dan komentar siswa tentang hasil tersebut. Draf dan komentar siswa harus dipilih untuk menyajikan draf yang paling bagus dari yang dihasilkan siswa. Semua ini dilakukan dalam rangka menunjukkan proses penilaian, dan guru dapat menggunakannya sebagai bahan penilaian dan pengkajian tentang bagaimana siswa merencanakan, dan menghasilkan tulisan serta cara mereka menulis.
Kegunaan portofolio dokumentasi sebagai sumber portofolio bergantung pada:
1)   Bagaimana hasil karya siswa berhubungan dengan indicator hasil belajar yang telah diterapkan, dan
2)   Isi penilaian portofolio yang dihasilkan siswa menunjukan kelemahan dan kelebihan siswa
Isi penilaian portofolio harus menyajikan suatu bukti yang berkaitan dengan kompetensi dasar dan indicator pencapaian haisil belajar yang telah ditentukan. Untuk menunjukkan hal ini, kegiatan belajar mengajar harus sesuai dengan indicator pencapaian hasil belajar yang telah ditentukan. Jika kemampuan problem solving sebagai salah satu tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran matematika misalnya, tetapi kegiatan belajar mengajar dikelas hanya memfokuskan pada latihan menghitung, maka hasil kerja siswa tidak akan menunjukan hasil kerja yang berkaitan dengan  problem solving sebagai bagian dari documentary portofolio dokumentasi, melainkan hanya menghitung.
c.         Portofolio penampilan (show portofolio)
Portofolio penampilan (show fortofolio) digunakan untuk memilih hal-hal yang paling baik yang menunjukan bahan atau pekerjaan  terbaik yang dihasilkan oleh siswa. Portofolio pertunjukan bertujuan untuk menyeleksi pekerjaan terbaik yang dilakukan oleh siswa. Tidak seperti portofolio dokumentasi, portofolio pertunjukan tidak mencakup proses pekerjaan, perbaikan dan penyempurnaan pekerjaan siswa. Portofolio pertunjukan di gunakan untuk tujuan seperti seleksi, sertifikasi, maupun penilaian kelas. Untuk tujuan yang lebih rumit, yang sangat memerlukan perbandingan, validitas perbandingan haruslah benar-benar diperhatikan oleh beberapa penilai adalah perlunya reliabilitas, yaitu apakah skor yang diberikan kepada hasil kerja siswa konsisten. 

 Prinsip-prinsip  khusus  untuk  mengimplementasikan penilaian portofolio
Untuk  keberhasilan  penilaian  portofolio,  ada  sejumlah  prinsip  yang  harus dipegang teguh oleh guru, yaitu:
1.    Akurasi data, artinya karya  siswa yang dapat dijadikan portofolio adalah kumpulan  dokumen  peserta  didik  pada  tahun  pelajaran  yang  sedang berlangsung.
2.    Ketepatan  waktu,  artinya  karya  anak  dibuat  berdasarkan  tahapan indicator  yang  harus  dipelajari,  jangan  samapi  ditumpuk  diakhir  atau dikerjakan dalam satu waktu, tetapi dipetakan dalam kurun semester.
3.    Kelengkapan informasi, artinya evidence yang dikumpulkan anak lengkap mulai  dari    apa  yang  dipelajari,  apa  yang  pernah  dikerjakan,  berikut lembar kerja dan hasil-hasil pekerjaan yang dikerjakan.
4.    Keterbacaan dokumen, artinya dokumen portofolio harus dalam keadaan yang  jelas  terbaca,  sehingga  setiap  saat  diperlukan  dapat  segera diperoleh informasinya.
5.    Kepraktisan  dokumen,  artinya  karya  siswa  yang  beragam  bentuk  harus disesuaikan dalam satu bendelan atau satu set bendelan.
6.    Perencanaan.  Kemungkinan  siswa  dapat menghasilkan  banyak  evidence maka guru harus merencanakan secara cermat, kapan? Pada materi yang mana? Berapa banyak? Evidence menjadi tagihan bagi anak.
7.    Penataan  dokumen.  Untuk  kepentingan  penggunaan  dokumen,  maka guru  menata  evidence  apakah  berdasarkan  kelompok  evidence,  atau berdasar waktu pengumpulan atau kategori lainnya.
8.    Pengadministrasian  dokumen.  Setiap  karya  yang  mendukung  terhadap pencapaian  kompetensi  peserta  didik  harus  dicatat  dalam  buku  harian anak atau buku catatan nilai anak.
Serangkaian gagasan yang diperlukan guru ketika mereka merancang penilaian portofolio. Gagasan ini mencakup tujuan portofolio, isi, seleksi dan penilaian. Ringkasan check list tentang merancang penilaian portofolio juga disajikan di bagian akhir.           
1.    Penentuan Tujuan
Beberapa hal yang sangat penting dalam penentuan tujuan penilaian porfolio adalah sebagai:
a.    Guru harus menentukan tujuan portofolio, apakah guru akan memantau proses atau mengevaluasi hasil akhir (product).
b.    Guru harus menetapkan apakah penggunaan portofolio untuk proses mengajar atau sebagai alat untuk penilaian.
c.    Guru harus menetapkan apakah portofolio dilakuakan dalam memantau perkembangan siswa ataukah guru hanya bermaksud mengoleksi hasil kerja siswa.
d.   Penentuan tujuan portofolio akan sangat berpengaruh terhadap penggunaan jenis portofolio (penilaian portofolio kerja, penilaian portofolio dokumentasi, atau penilaian portofolio pertunjukkan).
e.    Jika guru ingin mengevaluasi baik proses maupun hasil portofolio siswa, mungkin guru akan menggunakan portofolio dokumentasi.
f.     Guru harus menentukan pihak yang akan terjadi audience dan untuk apakah portofolio digunakan? Apakah portofolio digunakan untuk menunjukkan proses belajar mengajar yang sedang berlangsung kepada orang tua, penilaian pada akhir tahun pelajaran, pada akhir jenjang pendidikan, atau untuk memantau sistem.
Bagaimana anda menjawab keenam hal tersebut di atas akan berpengaruh pada isi dan seleksi portofolio kriteria yang digunakan untk melaporkan hasil belajar yang dicapai siswa.
2.     Isi Portofolio
Beberapa hal yang sangat penting dalam penentuan isi penilaian portofolio adalah sebagai berikut:
a.    Guru harus menentukan apakah isi portofolio yang akan dilaksanakan.
b.    Guru harus menentukn relevansi antara hasil karya siswa dengan tujuan yang akan dinilai. Apakah penilaian diri (self assesment), open ended, essay, audio akan digunakan sebagai bagian penilaian portofolio? Apakah guru akan memperbolehkan hasil kerjasama siswa?
c.    Guru harus menunjukkan hubungan antara pencapaian hasil belajar siswa dengan kompetensi dasar dan indikator pencapaian hasil belajar yang telah ditentukan daam Kompetensi Berbasis Kompetensi.
d.   Guru harus menunjukkan seberapa banyak portofolio akan digunakan sebagai bahan penilaian? Akankah portofolio berisi hasil karya siswa yang begitu banyak dan luas atau hanya berisi hasil karya pilihan saja? Apakah seluruh karya siswa yang terpilih dapat menunjukkan kompetensi dasar dan atau indikator pencapaian hasil belajar yang telah ditetapkan dalam kurikulum berbasis kompetensi.
3.    Seleksi
Beberapa hal yang sangat penting dalam evaluasi hasil belajar siswa untuk portofolio adalah sebagai berikut:
a.     Guru harus menentukan pihak yang melakukan seleksi terhadap hasil karya siswa. Apakah siswa atau guru yang akan bertanggung jawab dalam melakuakn seleksi hasil karya siswa? Apakah siswa bekerjasama dengan guru dalam melakukan seleksi hasil karya siswa?
b.    Guru harus menentuka cara penseleksian terhadap hasil karya siswa?
c.     Guru harus menetukan dengan cara apakah pemilihan hasil karya siswa dilakukan, khususnya dalam rangka meningkatkan refleksi diri dan penilaian diri? Apakah guru akan mengembangkan prosedur untuk melaksanakan seleksi? Dapatkah anda menggunakan proses selksi ini untuk melihat lebih dalam tentang kemampuan siswa?
d.    Guru harus menentukan prosespenilaian portofolio di kelas. Sistem apakah yang digunakan untuk melaksanakan portofolio? Siapakah yang memiliki aksis ke portofolio dan kapan? (Lihat penilaian porofolio dokumnetasi). Dapatkah guru menggunakan proses ini untuk melihat lebih dalam tentang kemampuan siswa?
4.    Pengamatan dan Penilaian
Beberapa hal yang penting dalam pengamatan dan penilaian adalah sebagai berikut:
a.    Guru harus membedakan antara penilian portofolio secara individual dan secara kelompok. Untuk memahami hal ini perhatikan kembali bab tentang penilaian portofolio dokumentasi dan penilaian portofolio pertunjukan.
b.    Guru harus membuat penilaian portofolio sesuai mungkin dengan kompetensi dasar maupun dengan indikator pencapaian hasil belajar yang telah ditentukan.
c.    Guru harus membuat penilaian portoflolio individu dan kelompok ini sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator pencapaian hasil belajar yang telah ditentukan.
d.   Guru harus memastikan dengan benar kriteria yang akan digunakan dalam penilaian portofolio baik yang digunakan untuk kelompok maupun untuk siswa secara individu.
e.    Kriteria yang dikebangkan harus sesuai dengan indikator pencapaian hasil belajar.
f.     Kriteria yang dikembangkan harus mencakup rentang kemampuan yang jelas mulai dari kemampuan yang kurang sampai kemampuan yang baik.
g.    Kriteria yang dikembangkan juga harus mudah dikomunikasikan kepada siswa, orang tua, atau pun pihak lain sehingga mereka dapat dengan mudah memahami kriteria yang dimaksud.
h.    Kriteria penilaian haruslah terbebas dari perbedaan jenis kelamin siswa. Jangan sampai terjadi lebih baik untuk laki-laki atau sebaliknya.
i.      Kriteria penilaian harus dapat digunakan oleh siapa saja (guru yang berbeda) dan dapat menghasilkan pegertian yang sama untuk hasil kerja yang sama
 
ASSESMENT KINERJA



A.  Pengertian
Assesment kinerja adalah suatu prosedur yang menggunakan berbagai bentuk tugas-tugas untuk memperoleh informasi tentang apa dan sejauh mana yang telah dilakukan dalam suatu program. Pemantauan didasarkan pada kinerja (performance) yang ditunjukkan dalam menyelesaikan suatu tugas atau permasalahan yang diberikan. Hasil yang diperoleh merupakan suatu hasil dari unjuk kerja tersebut.
Assesment kinerja adalah penelusuran produk dalam proses. Artinya, hasil-hasil kerja yang ditunjukkan dalam proses pelaksanaan program itu digunakan sebagai basis untuk dilakukan suatu pemantauan mengenai perkembangan dari satu pencapaian program tersebut.
Secara sederhana asesmen ini menilai proses perolehan, penerapan pengetahuan dan ketrampilan melalui proses pembelajaran yang menunjukkan kemampuan peserta didik dalam proses maupun produk. (Brualdy, 1998) Dalam asesmen kinerja, evaluasi tidak dilakukan dengan menyuruh peserta didik menjawab atau memilih jawaban dari sederetan kemungkinan jawaban yang tersedia akan tetapi peserta didik diharuskan menjelaskan dengan kata-kata atau caranya sendiri yang dapat menunjukkan penguasaannya terhadap suatu hal atau peristiwa.
Asesmen kinerja: bentuk asesmen yang memungkinkan siswa mendemonstrasikan serangkaian keterampilan atau perilaku, produk, serta dalam konteks tertentu yang mendemonstrasikan keduanya. Target asesmen kinerja: pengetahuan,penalaran, keterampilan, produk, dan afektif (Stiggins, 1994). Jenisnya bervariasi, antara lain performance assessment project dan performance assessment task(Campbell et al., 2000).

B.  Tujuan Assesment Kinerja
Performance assessment  bertujuan untuk mengetahui seberapa baik subyek belajar telah mampu mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilannya sesuai dengan sasaran pembelajaran yang telah ditentukan dan berfokus pada penilaian secara langsung yakni dalam arti langsung dari kinerja atau apa yang ditampilkan oleh peserta didik, berlangsung kontinyu, dengan mengkaitkannya  dengan berbagai permasalahan nyata yang dihadapi peserta didik.
C.  Komponen Assesment Kinerja
Terdapat tiga komponen utama dalam assesment kinerja, yaitu tugas kinerja, rubric performansi, dan cara penilaian.
1.    Tugas Kinerja (Performance Task)
Tugas kinerja adalah suatu tugas yang berisi topik, standar tugas, deskripsi tugas, dan kondisi penyelesaian tugas. Contoh Tugas dalam Pembuatan assesment kinerja dalam bidang TI adalah sebagai berikut.
Lakukanlah penelitian sederhana mengenai gangguan worm terhadap pengaruh kinerja komputer dan keruasakan system yang diakibatkannya, lakukan kegiatan dengan melakukan survei kepada beberapa user komputer yang sering mengalami gangguan terhadap worm . Anda dapat memilih satu atau semua faktor yang memungkinkan worm tersebut dapat menginfeksi komputer :
a.    Internet
b.    Media penyimpanan data
Tugas ini meliputi :
a.    Pengembangan rancangan penelitian (termasuk proposal sederhana)
b.     Pengembangan instrument yang diperlukan untuk mengumpulkan data
c.    Pengumpulan data
d.   Analisis data
e.    Penulisan laporan penelitian
f.      Penyampaian laporan secara lisan dalam suatu seminar kelas
2.    Rubrik Performansi (Performance Rubrics)
Rubrik performansi merupakan suatu rubrik yang berisi komponen-komponen suatu  performansi ideal, dan deskriptor dari setiap komponen tersebut. Rubrik adalah kunci penskoran yang menggambarkan berbagai tingkat kualitas kemampuan dari yang sempurna sampai yang kurang untuk menilai satu tugas, keterampilan, proyek, esai, laporan penelitian, atau kinerja spesifik. Contoh rubric berdasarkan tugas kinerja diatas adalah sebagai berikut.

Rubrik diartikan sebagai kriteria penilaian yang bermanfaat membantu guru untuk menentukan tingkat ketercapaian kinerja yang diharapkan. Sebagai kriteria dan alat penskoran rubric terdiri dari senarai yaitu daftar kriteria yang diwujudkan dengan dimensi-dimensi kinerja, aspek-aspek atau konsep-konsep yang akan dinilai, dan gradasi mutu, mulai dari tingkat yang paling sempurna sampai dengan tingkat yang paling buruk.

Tujuan Menggunakan Rubrik
Tujuan menggunakan rubrik adalah untuk memberikan umpan balik tentang kemajuan kerja siswa dan memberikan evaluasi yang rinci mengenai produk akhir.
Banyak ahli pendidikan percaya bahwa rubrik meningkatkan hasil akhir siswa dan oleh karena itu dapat meningkatkan belajarnya. Ketika para guru menilai makalah atau proyek dengan menggunakan rubrik, mereka dapat melihat dengan jelas dan juga mengukur kualitas produk siswa. Kalau para siswa sudah menerima rubrik sebelum memulai tugas, mereka memahami bagaimana kinerja mereka akan dievaluasi, dan mereka dapat menyiapkan untuk itu. Dengan mengembangkan kisi-kisi dan memberikannya kepada para siswa, guru memberikan panduan yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas kerja mereka dan meningkatkan pengetahuan mereka. Sekali rubrik sudah dibuat, rubrik dapat digunakan untuk berbagai kegiatan. Rubrik tersebut dapat diubah sedikit dan digunakan untuk berbagai kegiatan berikutnya. Hal yang berubah adalah kompetensi siswa dan strategi pembelajaran guru. Oleh karena itu, guru tidak perlu membuat rubrik baru untuk setiap kegiatan.
Banyak keuntungan yang dapat diperoleh bila guru menggunakan rubrik, diantaranya:
a.    Guru dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dengan memberikan focus, penekanan dan perhatian pada rincian tertentu sebagai model untuk siswa.
b.    Siswa mempunyai pedoman yang jelas mengenai apa yang diharapkan guru.
c.    Siswa dapat menggunakan rubrik sebagai alat untuk mengembangkan kemampuannya.
d.   Guru dapat menggunakan kembali rubrik tersebut untuk berbagai kegiatan berikutnya yang sejenis.




A.      Cara Penilaian (Scoring Guide)
Cara penilaian kinerja ada tiga, yaitu
1.        Holistic Scoring, yaitu pemberian skor berdasarkan impresi penilai secara umum terhadap kualitas performansi.
2.        Analytic Scoring, yaitu pemberian skor terhadap aspek-aspek yang berkontribusi terhadap suatu performansi.
3.        Primary Traits Scoring, yaitu pemberian skor berdasarkan beberapa unsur dominan dari suatu performansi.
E.       Kriteria Penilaian Assesment Kinerja
Untuk mengetahui apakah penilaian kinerja (performance assessment) dapat dianggap berkualitas atau tidak, terdapat tujuh kriteria yang perlu diperhatikan oleh evaluator. Ketujuh kriteria ini sebagaimana diungkap oleh Popham (1995) yaitu:
1.      Generability : apakah kinerja peserta tes (students performance) dalam melakukan tugas yang diberikan tersebut sudah memadai untuk digeneralisasikan kepada tugas-tugas lain? Semakin dapat digeneralisasikan tugas-tugas yang diberikan dalam rangka penilaian keterampilan atau penilaian kinerja (performance assessment) tersebut, dalam artian semakin dapat dibandingkan dengan tugas yang lainnya maka semakin baik tugas tersebut. Hal ini terutama dalam kondisi bila peserta tes diberikan tugas-tugas dalam penilaian keterampilan (performance assessment) yang berlainan.
2.      Authenticity: apakah tugas yang diberikan tersebut sudah serupa dengan apa yang sering dihadapinya dalam praktek kehidupan sehari-hari?
3.      Multiple foci: apakah tugas yang diberikan kepada peserta tes sudah mengukur lebih dari satu kemampuan-kemampuan yang diinginkan (more than one instructional outcomes)?
4.      Teachability: apakah tugas yang diberikan merupakan tugas yang hasilnya semakin baik karena adanya usaha mengajar guru di kelas? Jadi tugas yang diberikan dalam penilaian keterampilan atau penilaian kinerja (performance assessment) adalah tugas-tugas yang relevan dengan yang dapat diajarkan guru di dalam kelas.
5.      Fairness: apakah tugas yang diberikan sudah adil (fair) untuk semua peserta tes. Jadi tugas-tugas tersebut harus sudah dipikirkan tidak ”bias” untuk semua kelompok jenis kelamin, suku bangsa, agama, atau status sosial ekonomi.
6.      Feasibility: apakah tugas-tugas yang diberikan dalam penilaian keterampilan atau penilaian kinerja (performance assessment) memang relevan untuk dapat dilaksanakan mengingat faktor-faktor seperti biaya, ruangan (tempat), waktu, atau peralatannya?
7.      Scorability: apakah tugas yang diberikan nanti dapat diskor dengan akurat dan reliabel? Karena memang salah satu yang sensitif dari penilaian keterampilan atau penilaian kinerja (performance assessment) adalah penskorannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar